Click here to visit our main page!
Introduction, Biography, FAQ, Articles, Interview, History, Tours, Violin, Awards, Webring, Management & Links Photos, Discography, MIDIs, Movie, Screen Saver, Sheet Music, Skin, Free E-mail, Lyrics, Merchandise, Video, Real Audio, etc Message Board, Messages to Vanessa, Mailing List, Chat, Song Request, Guestbook, Fans Pics, Discussion, etc Search Engine, Site Map, FAQ, Tutorial, Surf Method, etc Click here to play a Vanessa-Mae song!
Click here to visit our main page
Click here to use our search engine! Click here to support this site!
 
 

  Vanessa-Mae

Vanessa-Mae, Duta Musik Klasik Untuk Dunia Pop

Vanessa-Mae

MASA kecilnya telah 'terampas'. Ketika banyak gadis cilik asyik bermain dengan bonekanya, Vanessa-Mae Nicholson harus belajar menjepit sesuatu dengan dagunya. Siang dan malam, dia menjaga benda itu dekat dengan lehernya agar tidak sampai jatuh.
 
Benda itu tidak lain adalah viol. Sejak usdia 11 tahun, dia sudah ditempah untuk menjadi seorang violis profesional, diperkenalkan dengan karya-karya adiluhung dari Mozart, Tchaikovsky dan Beethoven.
 
Sekarang usianya 18 tahun. Pada usia yang belia itu, dia telah sukses menjual jutaan compact disc-nya. Dengan violnya dia berkeliling dunia. Wanita cantik blasteran setengah Cina setengah Thailand ini, telah membuat viol menjadi musik kontemporer yang mengasyikkan.
 
Kehebatannya itu tak membuat naluri mudanya terhanyut oleh aliran musik klasik. Dia tetap tampil trendy, mengenakan merek mahal mulai dari sepatu hingga baju. Vanessa-Mae Nicholson bicara bahasa Inggris dalam aksen British. Dia anak tunggal dan orangtuanya bekerja sebagai pengacara.
 
Duta Besar
 
Wanita muda cantik itu sering dijuluki sebagai duta besar dunia 'berdebu' musik klasik ke dunia musik pop yang gemerlapan. Lahir di Singapura pada tanggal yang sama dengan idolanya Paganini. Pada usia empat tahun dia sudah pindah ke London, kemudian memutuskan memilih viol tidak sekadar sebagai hobi.
 
"Guru-guru saya kagum luar biasa melihat kemajuan saya dalam menggesek viol. Lalu, mereka memberitahukan orangtua saya tentang bakat musik yang menjanjikan itu. Lantas mereka menganjurkan saya untuk menekuni itu dengan lebih serius lagi," tutur Vanessa-Mae Nicholson.
 
Tampaknya, alat musik tersebut telah merasuki jiwa anak gadis itu. "Saya mempunyai hubungan istimewa dengan viol saya karena, sejak dari kanak-kanak saya sudah begitu tertarik pada instrumen yang sangat pendek dan sempurna itu. Pas benar untuk diletakkan di bawah dagu. Viol se-perti boneka atau binatang kesayangan," paparnya.
 
Ketika bertumbuh menjadi dewasa, Vanessa-Mae Nicholson mulai yakin, alat ini bisa menyanyi seperti suara manusdia. Dibandingkan dengan instrumen musik lainnya, menurut-nya, alat ini banyak kesamaannya dengan suara manusia.
 
Ketika mulai terpesona, dia menghabiskan waktunya bersama violnya, mencurahkan seluruh perhatdiannya ke sana dan mulai belajar disiplin. Belajar menjadi pemusik profesional dengan penuh kesabaran selama bertahun-tahun.
 
Hampir tidak ada waktunya untuk berhura-hura seperti yang dilakukan oleh teman-teman sepantarnya. Nyaris seluruh waktunya diisi dengan berbagai kegiatan bermusik.
 
Selamat Tinggal
 
Malah gara-gara musik itu pula, dia mengucapkan "selamat tinggal" untuk sekolahnya dan sebagai gantinya dia membayar sejumlah tutor. Tahun lalu dia berkelana di 33 negara untuk mempromosikan album musik popnya The Violin Player. Antara lain dia memainkan kamposisi Classical Gas dengan biola elektriknya.
 
Tahun ini, dia menghentakkan 60 kota di berbagai negara di dunia. Ketika break di London, dia menghabiskan waktunya untuk merekam album terbarunya The Clasiccal Album yang berisi karya komponis besar Bach, Brahms dan Beethoven.
 
Apakah dengan doveosi yang luar biasa pada viol telah membuat masa kanak-kanak dan remajanya 'dirampok'? Menyikapi pertanyaan ini, Vanessa-Mae dengan bijak mengatakan, "Saya selalu dibolehkan untuk membuat sesuau yang menyenangkan diri saya sendiri. Jadi, saya tidak merasa masa kecil saya dirampok. Tak seorang pun yang telah memaksa saya melakukan ini. Orangtua saya selalu mengatakan, 'Ini harus kamu kerjakan dengan serius. Kamu wajib menjadi manusdia yang tahu bertanggung jawab'. Itulah yang saya pelajari pada masa kecil." Tidak ada lain yang menarik perhatiannya selain bermain biola.

From: SUARA PEMBARUAN NEWS

 

Member Of AdvertisingBanner.com
AdvertisingBanner.com


Click here to know more about VMH
© 1997 - 2003 The Red Hot Vanessa-Mae Homepage (VMH)
E-mail contact: [an error occurred while processing this directive]
URL: http://vanessamae.com/[an error occurred while processing this directive]
Last Updated: [an error occurred while processing this directive]
Click here to view our total hits perday!