Click here to visit our main page!
Introduction, Biography, FAQ, Articles, Interview, History, Tours, Violin, Awards, Webring, Management & Links Photos, Discography, MIDIs, Movie, Screen Saver, Sheet Music, Skin, Free E-mail, Lyrics, Merchandise, Video, Real Audio, etc Message Board, Messages to Vanessa, Mailing List, Chat, Song Request, Guestbook, Fans Pics, Discussion, etc Search Engine, Site Map, FAQ, Tutorial, Surf Method, etc Click here to play a Vanessa-Mae song!
Click here to visit our main page
Click here to use our search engine! Click here to support this site!
 
 
Vanessa Mae - Antara Paganini dan Teknologi
 
BIOLA bukanlah instrumen musik yang dekat dengan konotasi musik pop, atau musik yang laris di pasaran. Namun Vanessa Mae Vanakorn Nicholson, atau Vanessa Mae, berhasil meledakkan rekor penjualan rekaman tekno-pop dengan biolanya pada album Violin Player di tahun 1995.
 
Bukan itu saja. Kiprah Vanessa telah mempopulerkan musik klasik ke segala usia dengan caranya sendiri. Selain menyisipkan beberapa karya Johann Sebastian Bach dalam album Violin Player, rekaman-rekaman klasik murni Vanessa, dengan permainan biola, telah mencetak rekor penjualan tertinggi di mana-mana. Album Violin Player terjual laris jutaan kopi di 22 negara. Bahkan di Indonesia saja, menurut Meidy dari Aquarius Musikindo - pemegang lisensi EMI yang memproduksi rekaman itu di sini - sampai akhir tahun 1996 saja The Viloin Player telah terjual 15.000 buah. Sebagai perbandingan, album Pavarotti & Friends Together for the Children of Bosnia yang terbilang laris, hanya terjual kurang lebih 5.000 kaset dan CD. Setelah saluran televisi Indosiar memutar rekaman konser Vanessa Mae tanggal 8 Januari 1997 lalu, rekaman Vanessa di pasaran Jakarta sempat sulit dicari. Ini salah satu bukti pula bahwa permainan biola Vanessa bisa memikat secara cepat. Di Singapura, album Violin Player terjual setidaknya 150.000 keping CD, sementara di Thailand sedikit di bawah itu. Kekaguman kita masih akan berlanjut kalau tahu bahwa Vanessa adalah pemain solis termuda yang pernah bermain bersama The London Philharmonic Orchestra, yaitu pada usia 11 tahun di tahun 1989. Sampai saat ini, Vanessa telah menelurkan 15 album, yaitu Violin (1991), Kid's Classic (1991), Tchaikovsky & Beethoven Violin Concertos (1991), Toccata & Fugue (1995), Violin Player (1995), Toccata and Fugue, The Mixes (1995), Red Hot (single, 1995), Classical Gas (single, 1995), The Alternative Re-cord from Vanessa Mae (kumpulan lagu terbaik, 1996), Classical Album 1 (1996), I'm a Doun for Lack O'Johnnie (1996), Classical Album 1 Enhanced Album (1997), Happy Valley (lagu tema resmi persatuan Hongkong-Cina, 1997), Classical Album 2 (1997) dan Storm (1997).
 
VANESSA dilahirkan di Singapura 27 Oktober 1978 dari ayah berdarah Thailand dan ibu berdarah Cina. Pamela Mae, ibunya yang berprofesi sebagai pengacara, setelah bercerai dengan Vanakorn kemudian menikah dengan Graham Nicholson yang seprofesi. Karena Nicholson adalah warga negara Inggris, pada usia tiga tahun Vanessa diboyong ayah tirinya ke Inggris. Nicholson inilah yang mendukung Vanessa untuk menjadi pemusik biola, sehingga Vanessa dalam berbagai wawancara sangat membanggakan ayah tirinya ini. Walau begitu, setahun dua kali Vanessa masih menyempatkan diri ke Singapura mengunjungi sanak keluarganya, baik dari pihak ayah maupun ibu. Adalah suatu kebetulan bahwa tanggal lahir Vanessa sama dengan tanggal kelahiran genius biola dari Genoa, Italia, Nicolo Paganini. Walau kelahiran keduanya bertaut 196 tahun, banyak kesamaan antara keduanya. Seperti terkena daya magnet entah dari mana, Va-nessa mengikuti jejak Paganini pada usia lima tahun, setelah secara tiba-tiba minta pada ayahnya untuk les bermain biola. Padahal, saat itu Vanessa sudah dua tahun menekuni piano. Paganini oleh penggemarnya disebut punya daya supranatural, karena bisa begitu luar biasa dalam memainkan biola. Konon, Paganini pernah menampilkan sebuah lagu dengan mengagumkan, padahal ia hanya memainkan satu dari empat senar yang ada di biolanya. Biola adalah alat musik yang freetless atau tanpa penyekat dawai. Dengan keadaan ini, perasaan dan kemampuan improvisasi tempo sang pemain sangatlah menentukan pembawaan lagu yang dimainkan. Vanessa disebut genius, karena penjiwaannya pada permainan biola sungguh luar biasa. Mendengar permainan biola Vanessa, kita bukan lagi mendengar suara biola, melainkan "belaian" dari dalam hati gadis penggemar olahraga ski ini. Hal yang sangat membedakan Paganini dan Vanessa adalah teknologi. Vanessa dalam setiap pertunjukannya didukung dengan peralatan tata suara dan efek yang sangat banyak. Tidak heran kalau musiknya disebut sebagai techno accoustic violin fusion music.
 
KEUNIKAN Vanessa dalam musiknya yang paling utama adalah kemampuannya melepaskan diri dari atribut-atribut yang melekat selama ini. Di tangan Vanessa, musik klasik tidaklah identik dengan ekspresi serius dan busana resmi. Walau memainkan lagu karya Bach dalam sebuah konser, ia tidak melepaskan sepatu Doc Martens - sebuah ciri khas ABG (Anak Baru Gede) - di kakinya. Sepatu yang mirip sepatu tentara itu, ditambah busana ala disko di badannya, sungguh membuat para ABG yang selama ini jauh dari musik klasik memadati konser-konser Vanessa. "Saya memilih sendiri busana-busana untuk pertunjukan. Saya suka gaun-gaun ketat karya Gaultier atau Versace. Walau begitu, Doc Martens tidak pernah lepas dari kaki saya," kata Venessa pada sebuah wawancara dengan koran Singapura. Selain itu, Vanessa mampu pula lepas dari belenggu uang. Sungguh, seluruh keuntungan dari dua albumnya yang pertama disumbangkannya pada lembaga yang menangani kekerasan pada anak, The National Society of Prevention of Cruelty to Children. "Banyak anak tidak seberuntung saya. Saya tumbuh dalam keluarga yang cinta anak-anak. Pada usia 11 tahun saat kedua album itu beredar, sungguh saya belum perlu uang," katanya. Bagaimana dengan laba album-album berikutnya? "Itu lain. Saya ingin menikmatinya secara wajar," katanya tertawa. Kini dengan tiga biolanya, Vanessa memang merajalela di dunia musik. Biola pertamanya buatan empu biola Italia, Guadagnini, tahun 1761 dan kini bernilai nominal sekitar Rp 1,5 milyar. Biola kesayangannya ini dinamai Vanessa dengan nama "Gizmo". Biola akustiknya yang lain adalah buatan Hill, dari AS, berharga sekitar Rp 100 juta. Sedangkan yang banyak dipakainya di konser, biola elektrik berwarna putih, adalah biola dengan merek Zeta, buatan AS. Menikmati musik yang dimainkan Vanessa, kita tidak perlu melakukan "persiapan khusus" seperti akan menikmati konser. Anda tinggal mendengarkan sekaligus menikmati, karena oleh Vanessa segala musik dikeluarkannya dengan memikat tanpa terikat selera pendengar. Tidak heran jika banyak penggemar musik klasik yang mencela interpretasi Vanessa. Namun terhadap omongan-omongan sinis itu, Vanessa tidaklah berkecil hati. "Banyak yang merasa bahwa mereka (penggemar musik klasik) tahu tentang apa yang mereka nikmati. Namun sebenarnya, mereka hanya menikmati yang mereka tahu," katanya. Secara tidak langsung Vanessa mengatakan bahwa menikmati musik klasik mempunyai banyak sisi. Penjelasan Vanessa mungkin benar. Cobalah dengarkan rekaman-rekaman Vanessa. Dari musik-musik Bach yang rumit, sampai lagu Can, Can yang sering kita dengar sebagai latar belakang adegan kejar-kejaran dalam film kartun Walt Disney, muncul dengan indah dan seakan adalah lagu baru. Di panggung pun kita melihat gadis cantik yang tidak segan bergoyang-goyang dan lari ke sana kemari saat memainkan Bach, atau juga ngobrol akrab dengan penonton dalam aksen Inggris yang kental di sela-sela lagu I Will Always Love You-nya Dolly Parton dan Red Hot yang memang "hot". Walau begitu, Vanessa masih mempunyai sisi supranatural pula. Dalam setiap konsernya, ia mewajibkan diri untuk menginjak tumpahan air antara kamar ganti dan panggung. "Itu menambah keberuntungan saya," katanya. Antara Paganini dan teknologi, itulah Vanessa Mae. (Arbain Rambey)

 

Kompas News Indonesia - Tuesday , January 13th 1998

 

Member Of AdvertisingBanner.com
AdvertisingBanner.com


Click here to know more about VMH
© 1997 - 2003 The Red Hot Vanessa-Mae Homepage (VMH)
E-mail contact: [an error occurred while processing this directive]
URL: http://vanessamae.com/[an error occurred while processing this directive]
Last Updated: [an error occurred while processing this directive]
Click here to view our total hits perday!